Minggu, 22 Januari 2012

Karena Ia Pelangi ...

Hari ini banyak doa, harapan, dan cinta yang mengalir deras untukku seperti hujan dengan suara gemerciknya malam ini. Bersama tangisku, terselip dalam do’a. meluapkan semua rasa yang telah terendap. Biar menjadi larut dalam doaku. Bersama suara adzan yang menggema. Merdu merasuk dalam hati. Mendamaikan rasa.
Mengapa datang dan pergi begitu cepat? Mengapa memberi pembuka dan penutup yang berakhir begitu memilukan? Mengapa ada pertemuan dan perpisahan? Mengapa Engkau berikan jalan cerita, yang belum pernah kulalui?
Bukan, tak ingin menjadi kufur. Hanya saja belum kutemukan. Segala pertanyaan yang mengganjal. Adakah jawaban itu pelangi? Mungkin saja.
Kadangkala Dia hilangkan sekejap matahari. Kemudian Dia datangkan guruh dan kilat. Puas kita menangis, ternyata Allah kan hadirkan pelangi.
Inilah merah. Di mana saat ego dan amarah menyatu. Menjadi bara api ketika semangat. Menjadi sebuah kekuatan yang kadang tak terbayangkan bahwa kita memilikinya. Keberanian! Tekad!
Lalu kita terus berjalan. Diiringi keceriaan yang terpancar dalam diri kita. Menghiasi hari-hari indah bersama ukhuwah karena kecintaan kepada-Nya. Saling tolong-menolong. Seperti pancaran sinar matahari yang mengalirkan energi positif. Optimis.
Prinsip itu senantiasa menjadi pegangan hidup kita. Tak peduli apa kata orang, karena kita hanya memerhatikan pandangan-Nya saja. Hijau. Penuh romantika cerita indah. Saling menyembuhkan. Memberi rasa aman.
Saat ku memandang ke atas langit biru. Kau ajak aku ke tempat di mana kita bisa memandangi langit bersama sepuasnya. Berharap nanti kan ada suatu keajaiban untuk kita. Di bawah langit biru, mengembangkan sayapku tuk terbang ke seberang awan. Terbang bersamamu menggapai langit yang biru. Di bawah langit biru, teruslah terbang dengan kekuatan yang kau punya. Dan masih memeluk langit yang biru.  
Tak terasa, kita beranjak dewasa. Lihatlah, ke atas. Memandang luasnya langit biru yang cerah. Memberikan ketentraman dalam jiwa kita. Tak inginkah kau untuk terbang? Menggapai sejuta asa dengan kepakkan sayapmu.
Pelangi selalu ada dalam cerita kehidupan. Warna yang tergores, memang belum sempurna. Tapi suatu hari nanti. Ia akan menjadi lukisan terindah dalam hidup yang pernuh warna… karena ia pelangi. Maka, semakin ndahlah ia menjalani hidup.
Allah, memberikan apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita pinta. Semua, kan indah pada saatnya. Because I believe…

Refleksi perjalanan hidup selama dua puluh tahun…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar