Selasa, 14 Februari 2012

ujian kehidupan



 Ujian kehidupan, kata orang seperti itu. Tapi aku bingung. Mengapa disebut ujian kehidupan? Bukankah hal yang membahagiakan ketika bisa bersama dengan pasangan yang terkasih? Ah mungkin aku belum tahu. Mungkin aku belum mengerti. Bagaimana dua makhluk itu harus bisa dinamis, serasi, seimbang, saling mengisi…  apalagi ya?
Tapi, mungkin ya. Mungkin baru sedikit aku mengetahui, karena memang aku belum merasakannya. Bagaiman menyatukan pendapat dua insan yang berbeda. Aaah… sefikroh ya?
Bagaimana jika ternyata, setelah memasuki usia emaslah, peraklah, dan lainnya baru di temui ketidak kecocokan?
Katanya,  “ah, ada perempuan lain yang lebih menggodaku.” “ah, dia sudah tak seperti yang duluu…” “ah, aku sudah tak mencintainya lagi…”
“ah, aku sudah tak mencintainya lagi…” bagaimana rasanya jika itu terjadi? Terucap dari mulut pasangan yang dicintai?! “ah, aku sudah tak mencintanya lagi…” semudah itukah kalimat itu meluncur dari mulutmu?? Menyakitkan!
Teringat, kata ust Saliim di bukunya, Jalan Cinta Para Pejuang… justru ketika rasa cinta itu mulai terkikis, maka saatnya kita untuk mencintainya kembali. Bagaimana dulu kamu tak mempunyai perasaan apa-apa lalu bisa mencintaiya. Bagaimana bisa? Karena cinta adalah kata kerja. Lakukan kerja-kerja cintamu, biarlah hati menjadi makmum atas kerja amalan-amalan shalih kita… bisa kan engkau melakukannya? Masih ada alasan lagi??
Semoga keadaan ini cepat berlalu… ujian kehidupan ini, yang juga rasa sakit ini telah terbendung lama... kelak, insyaAllah, ketika berganti aku yang menghadapi ujian kehidupan ini, bisa dilalui bersama-sama dengannya, hanya bergantung kepadaNya.     
Membangun impian SaMaRa, berlandaskan kecintaan kepadaNya, mengikuti sunah RasulNya, untuk beribadah kepadaNya…  naungi kami dalam dekapan cintaMu ya Rabb…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar